• Home
  • Kampus
    • Info Penting !!
    • Kampus Negeri
    • Kampus Swasta
    • Materi Perkuliahan
      • Search for Lyrics
      • Play Lyrics Game
  • Inspirasi
    • Suara Mahasiswa
    • Ekspresi Mahasiswa
    • Event
      • Event Terbaru
      • Gallery Foto
  • Beasiswa
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
  • News
    • News Main
    • Headlines
      • Breaking News
      • Music News
      • Movie News
      • Video Game News
      • World/National News
    • Video Updates & Interviews
    • Newsroom Blog
    • Live Music Coverage
      • Your Uploads
      • You R Here Blog
    • MTV Reporters
      • Liz Hernandez
      • Tim Kash
      • Kurt Loder
      • John Norris
      • SuChin Pak
      • Sway
    • Video Games Blog
    • Street Team '08
    • Hottest MCs
    • News Alerts
  • Budaya
    • Indonesia
    • Mahasiswa
  • Hiburan
    • Film
      • Movies Main
      • 2008 Movie Awards
      • Movies News
      • Movies Blog
      • Trailers
      • Kurt Loder Film Reviews
      • Summer Movies
      • Interviews
      • Red Carpet & On Set Photos
    • Games
      • Online Games
      • Offline Games
    • Musik
    • Kontes Mahasiswa
+5
Cara mendapatkan Kosan murah dan bagus
Jangan lagi kecewa dengan pilihan universitasmu
Tips lulus snmptn
Dijamin masuk sini dapat beasiswa
Content for id "notif-large" Goes Here

Kategori artikel

  • Bogor
  • Dosen
  • Ekspresi Mahasiswa
  • Inspirasi
  • Jawa Barat
  • Kampus
  • News
  • Perguruan tinggi
  • Tips & Trick
  • Universitas

ID-Kampus | Mahasiswa memang tidak seharusnya berhenti berkreatifitas dan mencari ide-ide baru dan segar untuk memasuki dunia bisnis dan mencari pengharapan dari pekerjaan sampingan (Freelance), di indonesia freelance mulai berkembang semenjak beberapa tahun terakhir sehingga untuk saat ini sudah banyak penyedia layanan online maupun offline yang memeberikan banyak informasi tentang pekerjaan-pekerjaan freelance tersebut, tinggal memerlukan koneksi internet dan sebuah komputer kita sudah bisa memulai usaha freelance ini , mulai dari menjadi penulis lepas, Fotografer, Web designer ,dan lain-lain bisa anda lakukan untuk mencari pundi-pundi rupiah. diantara beberapa situs tersebut yaitu :

Daftar Tempat Kerja Online

Berikut ini adalah daftar 20+ situs tempat kerja online (freelance site) — tak dalam urutan tertentu.
  1. Fiverr — Situs keren dimana anda bisa menghasilkan uang ($4) untuk tiap pekerjaan konyol atau sederhana yang anda lakukan. Pelanggan membeli GIG anda (tugas atau jasa mini yang anda listing), seharga $5 dan anda akan dibayar $4 ketika anda menyelesaikan tugas tersebut.
  2. Tenbux — Kurang lebih sama seperti Fiverr, hanya saja anda bisa memilih harga GIG anda antara $5 dan $10.
  3. Just a Five — Sangat mirip dengan Fiverr. Kemungkinan bahkan menjiplak Fiverr,  Namun anda bisa tentukan harga jasa atau tugas yang anda kerjakan antara $5 – $20.
  4. GigMe5 — Silakan tebak sendiri dari namanya, kira-kira seperti apa…
  5. Dollar 3 — Situs pekerjaan online mini dengan harga kelipatan $3, dimulai dari $3, sampai $90 per tugas.
  6. Jobs for 10 — Silakan tebak sendiri berapa harga yang bisa anda minta untuk GIG anda di situs ini. (Situs ini sudah di tutup karena bangkrut.)
  7. FittyTown — Kurang lebih sama seperti situs GIG lainnya yang mengharuskan anda untuk melisting pekerjaan atau jasa yang ingin anda kerjakan, hanya saja di sini skalanya mungkin beberapa kali lebih besar karena semua GIG yang ditawarkan masing-masing seharga $50.
  8. Elance — Tempat yang besar dimana para internet marketer dan pemilik bisnis lokal melakukan outsourcing. Merupakan salah satu cara yang sangat baik bagi freelancer (pekerja lepas) untuk menghasilkan uang jutaan rupiah dalam beberapa hari atau minggu jika anda tahu caranya dan punya kualifikasinya. Salah satu situs kerja online terpopuler.
  9. Odesk — Kurang lebih sama seperti Elance di atas.
  10. Microworkers — Hasilkan uang dengan melakukan tugas atau jasa mini. Biasanya hanya dibayar beberapa sen atau beberapa dolar. Tapi tugas yang perlu anda lakukan sangat mudah (misal: me LIKE halaman Facebook seseorang).
  11. Mechanical Turk — Tempat kerja online dengan tugas dan jasa mini yang dimiliki oleh Amazon. Kurang lebih sama seperti Microworkers, namun mungkin sistem yang ada lebih canggih sedikit.
  12. ApaBoleh.com — Kurang lebih sama seperti Fiverr, namun versi Indonesia. Harga tiap GIG atau jasa amat beragam. Antara beberapa puluh ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah.
  13. Recehan.com — Situs yang sekali lagi sama seperti Fiverr, alternatif dari ApaBoleh.com. Hanya saja di sini semua pekerjaan sepertinya seharga Rp50.000.
  14. Serba50Ribu — Situs jasa mini dengan konsep seperti Fiverr, harga GIG yang ada serba 50 ribu, seperti namanya.
  15. Demand Studios — Situs yang bagus untuk penulis lepas (freelance writer), namun anda harus di approve terlebih dahulu sebelum bisa diterima dan katanya situs ini sangat pemilih dalam memilih penulisnya. Namun ketika anda diterima, anda bisa mendapatkan hingga $15 untuk tiap artikel, yang artinya lumayan banyak jika anda bisa mengetik cepat dan bahasa Inggris anda bagus.
  16. Constant Content — Satu lagi situs untuk penulis lepas.
  17. Associated Content Yahoo Voice — Anda dibayar di muka untuk artikel dan anda juga bisa memilih untuk mendapatkan bayaran per views (anda dibayar tergantung seberapa banyak artikel anda di baca.)
  18. Break Studios — Situs penulis lepas yang lain yang kurang lebih sama seperti Demand Studios, namun membayar lebih sedikit (hingga $8), namun persyaratan artikelnya lebih pendek.
  19. iWriter — Situs penulis lepas yang lain dengan konsep yang agak unik. Di situs kerja online lain, anda harus di approve dulu sebelum bisa bekerja, namun di sini anda bisa mulai bekerja berdasarkan kriteria yang ada, dan menawarkan hasil pekerjaan (tulisan) anda pada pembeli potensial.
  20. Minute Workers — Situs freelance dimana anda bisa mengerjakan tugas super mini dan memperoleh bayaran beberapa sen hingga beberapa dollar.
  21. Cloud Crowd — Tempat kerja online di mana anda bisa melakukan tugas membosankan seperti data entry dan mendapatkan bayaran dengan kisaran $3 hingga beberapa dolar.
  22. Gobann — Situs mikro site Indonesia dimana anda dibayar goban, 50.000 rupiah tiap kali transaksi. Pembayaran yang didukung oleh situs ini adalah PayPal, KasPay, BCA dan Mandiri, dan beberapa alternatif pembayaran lainnya. 100% jiplak Fiverr, tapi saya ingin lihat akan jadi seperti apa nanti… 
ID-Kampus | Pernahkah kamu merasakan bagaimana diajar oleh dosen yang berhati malaikat? pasti kuliah serasa mudah, Tapi pernahkah juga kamu merasakan bagaimana diajar oleh dosen yang berhati bukan seperti malaikat, pasti jam kuliah ingin cepat berlalu karena cara penyampaiannya kurang kena dihati kita. Sejatinya dosen itu tidak pernah pilih kasih kepada para mahasiswanya apalagi persoalan penilaian, ada dosen yang memang memukul rata seluruh nilai mahasiswanya hingga satu kelas memiliki nilai yang sama, ada juga dosen yang memang sangat baik sekali sampai-sampai ia tidak mau berfikir pusing soal penilaian sehingga seluruhnya diberikan nilai diatas rata-rata tanpa melihat kriterianya.

Mungkin teman-teman ID-Kampus sendiri juga sering menemukan kasus dosen seperti ini sehingga rasanya ingin melaporkan mereka (para dosen) ke ketua jurusan bahkan langsung ke rektor saking kesalnya, Tapi yang harus teman-teman tau bahwa dosen itu seluruhnya memiliki kebaikan sendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain ,begitulah tuhan menciptakan kita dengan perbedaan yang luar biasa. Pendekatan kita terhadap dosen pun mempengaruhi penilaiannya loh ternyata.
Tapi pertanyaannya, bagaimana caranya ya menghadapi hal tersebut? Bagaimana cara kita menangani dosen kita yang pelit nilai? Tips dari Education Portal yang dikutip Senin (8/8/2011) akan membuka tabir keraguanmu untuk memperjuangkan nilai-nilaimu.
Berikut cara oke mengulik sang dosen pelit nilai:

1. Beri Dia Waktu.
Jangan langsung melancarkan konfrontasi atau mengucapkan kata-kata frontal  yang menyakiti dosen ketika menerima hasil nilai yang tidak memuaskan . Beri dia waktu sekitar sehari setelahnya. Kenapa begitu?
Sebab, kamu perlu kepala dingin untuk bernegosiasi dengan dosenmu agar menemukan jalan keluar, dan kamu bisa memikirkan apakah perlu meminta beliau meninjau ulang nilai hasil ujianmu. Kritisi betul hasil penilaian tersebut, kalau perlu hitung totalnya sesuai dengan cara peraturan yang ada dikampus.
Jika memang menemukan kejanggalan, dan yakin kejanggalan itu bukan salahmu, kamu perlu menyiapkan langkah berikutnya.

2. Tetap Tenang.
Kalau kamu sudah mempelajari hasil penilaian yang diberikan , dan yakin untuk berbicara kepada dosen, maka yang perlu kamu lakukan adalah tetap tenang dan segera temui dosen tersebut dengan senyum dan kepala dingin agar tujuan kita tersampaikan.

3. Usahakan Untuk Sopan.
Sikap tenang belum bisa meredakan rasa kesal? Tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan kembali sebelum memulai negosiasi dengan dosen tersebut. Gunakan bahasa yang sopan, tunjukkan penghargaanmu terhadap beliau agar beliau merasa dihormati. Kemudian, kemukakan keluhanmu secara jelas dan teratur. Ingat, dosen akan menghargaimu jika kamu mengahargai dia terlebih dahulu.

4. Hindari Dengan Membanding-bandingkan.
Jangan membandingkan dosen tersebut dengan dosen lain dalam hal apapun. Itu akan membuatmu terlihat objektif dan logis saat mengritiknya dan ia akan berfikir bahwa memang kamu memiliki dendam terpendam (Hehe) . Sikap membandingkan akan membuatnya terlihat tidak kredibel di depanmu dan akan melukai perasaannya. Tanyakan baik-baik alasannya memberimu nilai tersebut dan katakan padanya kamu akan berusaha lebih baik lagi.

5. Diplomatis.
Hadapi dosen tersebut dengan cara diplomatis, sehingga kamu bisa mendapatkan hasil yang kamu inginkan. Ingat, lagu yang dibawakan Serius band "dosen juga manusia !" Jadi betapapun besarnya kesalahan dia, dia juga ingin diperlakukan dengan rasa hormat.

Ingat-Ingat lagi apakah kamu pernah berbuat salah kepada dosen tersebut? jika tidak jangan lupa dalam melakukan negosiasi kamu harus dalam keadaaan kepala dingin agar mendapatkan jalan keluar, bisa juga dengan kamu rajin mengerjakan tugas kuliah dosen akan menghargaimu dengan memberikan nilai yang sesuai dengan usaha yang telah dilakukan .
ID-Kampus | Kreatifitas adalah sesuatu anugrah yang tidak ada batasnya yang dimiliki oleh setiap manusia, setiap kepala manusia memiliki berjuta-juta sel yang melahirkan kreatifitas dalam bidang apapun baik itu dalam Seni, Olahraga, Pendidikan ,dll.

Eits sebelumnya tunggu dulu sarang lebah disini bukanlah sarang lebah asli lho, ini adalah sebutan dari produk mahasiswa-mahasiswa kreatif indonesia, sarang lebah ini singkatan dari Sampul Daur Ulang Berbahan Limbah karena unik, sesuai produk yang mereka jual dan ciptakan yang memiliki keunikan karena tiap desain berbeda corak.
Contoh tas berbahan dasar baliho
Hasil Tas Daur Ulang

Telah dikreasikan oleh Lima Mahasiswi FKM Undip menjadi barang pakai yang memiliki nilai guna dan nilai jual seperti menjadi Tas Laptop, Sampul Binder dan sarung HP. Berkat pendanaan dari DIKTI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Sarang Lebah atau Sampul Daur Ulang Berbahan Limbah ini berhasil diciptakan oleh mahasiswa tersebut dari bahan dasar MMT Bekas.
Lima mahasiswa ini adalah Meuthika Noor Fitriyana, Trie Anggi Huwaida, Azizah Nur Fatih, Jeany Rahma Nafizar dan Devy Noviandhita Anggarani.

Ditemui saat Monev Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat- Ditjen Dikti Kemendikbud, 19 Juli 2013 di aula lt.3 Gd FISIP Universitas Diponegoro. Salah satu anggota Kelompok Azizah Mengatakan bahwa berlimpahnya limbah MMT bekas menjadi awal terbentuknya gagasan Sarang Lebah ini.

Mereka berkata bahwa ide kreatif mereka muncul saat melihat banyak sekali MMT yang digunakan hanya satu kali saja seperti pada penggunaan spanduk dan baliho, misalkan dijual lagi pun harganya rendah. Maka dari itu mereka berfikir untuk menciptakan produk dari MMT ini supaya mempunyai fungsi lebih dan nilai jual yang lebih tinggi.

"Kami memilih MMT karena MMT sendiri merupakan bahan yang kuat, tahan air dan ekonomis. kami sudah bisa menjual produk kami dari jawa hingga ke padang. dan kami optimis dengan masa depan dari penjualan kami. Untuk harga paling murah adalah sarung HP seharga 12ribu hingga 28 ribu untuk tas laptop. tapi jika konsumen membutuhkan kostumisasi dari barang tentu akan dikenakan biaya tambahan. tapi tidak perlu khawatir karena produk kami tidak akan lebih mahal dari produk lain yang ada dipasaran" ujarnya

" Kami menjual melalui jejaring media dan juga mendirikan stand pada acara-acara tertentu. Kedepan kami akan mengembangkan produk untuk gadget-gadget lain seperti tas Ipad, tablet dan lain lain" imbuhnya

Mulai banyak kreativitas yang dihasilkan mahasiswa, mulai dari barang yang tidak terpakai sampai barang yang ada dalam kehidupan sehari-hari maka dari itu jangan berhenti berkreatifitas agar mahasiswa indonesia semakin berkembang dan dipandang dikhalayak luas.

 Sejarah

Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai telah pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum Perang Dunia II, lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouwschool, Middelbare Bosbouwschool dan Nederlandsch Indiche Veeartsenschool.

 
Nederlandsch Indiche Veeartsenschool


IPB saat ini berlokasi di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Sejarah perkembangan IPB dimulai dari tahapan embrional (1941-1963), tahap pelahiran dan pertumbuhan (1963-1975), tahap pendewasaan (1975-2000), tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan menuju tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang akan dimulai pada tahun 2006. Pada tahun 2007 secara embrional IPB direncanakan menjadi universitas riset.
Lahirnya IPB pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.
Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Semenjak itu IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Tahun 2004 IPB menerapkan sistem mayor minor sebagai pengganti sistem kurikulum nasional. Sistem ini hanya diterapkan di IPB. Setiap mahasiswa IPB dimungkinkan mengambil dua atau bahkan lebih mata keahlian (jurusan) yang diminatinya.

Kampus

  1. Kampus IPB Baranang Siang
  2. Kampus IPB Dramaga
  3. Kampus IPB Gunung Gede
  4. Kampus IPB Cilibende
  5. Kampus IPB Taman Kencana

Fakultas

Program Studi di IPB dikelola 9 Fakultas, 1 Sekolah Pascasarjana dan Program Diploma.
  • Fakultas Pertanian
  • Fakultas Kedokteran Hewan
  • Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
  • Fakultas Peternakan
  • Fakultas Kehutanan
  • Fakultas Teknologi Pertanian
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Fakultas Ekonomi Manajemen
  • Fakultas Ekologi Manusia
  • Fakultas Pascasarjana
  • Program Diploma

Progam Diploma

Penyelenggaraan Program Diploma di Institut Pertanian Bogor sudah dimulai sejak tahun 1980. Pada waktu itu pengelolaannnya di bawah Fakultas Non Gelar Teknologi yang memiliki 2 Jurusan dan 6 Program Studi. Tahun 1990 penyelenggaraan Program Diploma diintegrasikan dalam pengelolaan Fakultas dan Jurusan, saat itu terdapat 34 Program Studi.
Seiring perkembangan waktu, pada tahun 2004 penyelenggaraan Program Diploma Institut Pertanian Bogor distrukturisasi menjadi 14 Program Keahlian dan pengelolaannya berada di bawah naungan Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Penataan ini dimaksudkan agar pengelolaannya lebih terkonsentrasi dengan manajemen yang lebih baik dan profesional. Melalui penataan ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga ahli madya (menengah) yang memiliki keterampilan dan keahlian sesuai bidangnya, sehingga mampu bersaing di dunia kerja maupun tangguh dalam berwiraswasta.
Hingga tahun 2006, Institut Pertanian Bogor telah meluluskan + 15.000 mahasiswa Program Diploma yang tersebar di seluruh nusantara dan terserap di berbagai sektor dunia usaha. Saat ini sebanyak 2.500 mahasiswa sedang menempuh pendidikan di Program Diploma IPB dan tahun ini akan menerima + 1.500 mahasiswa baru, Saya yakin anda salah satunya. Oleh karena itu, kami mengundang anda mengikuti pendidikan di Program Diploma Institut Pertanian Bogor untuk membekali diri menjadi tenaga ahli madya dalam menghadapi persaingan global di masa datang dengan kompetensi diri yang tangguh, terampil, dan berkualitas.

Universitas Pakuan, adalah perguruan tinggi swasta di Bogor, Indonesia, yang berdiri pada tahun 1980. Rektor pada tahun 2010 adalah Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd..

Fakultas

Riwayat Singkat
Universitas Pakuan berdiri pada tanggal 1 November 1980 dengan Surat Keputusan No: Skep-27/YKS/VIII-A/10/1980, dalam naungan Yayasan Pakuan Siliwangi. Kampus UNPAK berlokasi di Jl. Pakuan PO Box 452, Bogor. Pada tahun akademik 2009/2010 ini, secara keseluruhan UNPAK menawarkan 31 program studi. Sejak tahun 2008 Rektor Universitas Pakuan adalah Dr. Bibin Rubini, M.Pd.
Universitas Pakuan memiliki 6 fakultas, yaitu:
  1. Fakultas Hukum
  2. Fakultas Ekonomi
  3. Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
  4. Fakultas Sastra
  5. Fakultas Teknik
  6. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan juga memiliki program D3 (Akuntansi, Perpajakan, Manajemen Keuangan dan Perbankan, Teknik Komputer, Manajemen Informatika), Program S2 (Manajemen Pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Ilmu Hukum, Biologi, Ilmu Manajemen). Serta Program S3 Manajemen Pendidikan.

 

Daftar Program Studi

Kode Nama Program Studi Jenjang
1. 86004 Manajemen Pendidikan S-3
2. 61101 Manajemen S-2
3. 74101 Ilmu Hukum S-2
4. 86104 Administrasi Pendidikan S-2
5. 95102 Kependudukan Dan Lingkungan Hidup S-2
6. 20201 Teknik Elektro S-1
7. 22201 Teknik Sipil S-1
8. 29201 Teknik Geodesi S-1
9. 34201 Teknik Geologi S-1
10. 35201 Perencanaan Wilayah Dan Kota S-1
11. 44201 Matematika S-1
12. 46201 Biologi S-1
13. 47201 Kimia S-1
14. 48201 Farmasi S-1
15. 55201 Teknik Informatika S-1
16. 57201 Sistem Informasi S-1
17. 61201 Manajemen S-1
18. 62201 Akuntansi S-1
19. 70201 Ilmu Komunikasi S-1
20. 74201 Ilmu Hukum S-1
21. 79201 Sastra Indonesia S-1
22. 79202 Sastra Inggris S-1
23. 79204 Sastra Jepang S-1
24. 84205 Pendidikan Biologi S-1
25. 84275 PSKGJ Pendidikan Biologi S-1
26. 86206 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1
27. 86276 PSKGJ Pendidikan Guru Sekolah Dasar(PGSD) S-1
28. 88201 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia S-1
29. 88203 Pendidikan Bahasa Inggris S-1
30. 88273 PSKGJ Pendidikan Bahasa Inggris S-1
31. 56401 Teknik Komputer D-3
32. 57401 Manajemen Informatika D-3
33. 61403 Manajemen Perpajakan D-3
34. 61406 Manajemen Keuangan dan Perbankan D-3
35. 62401 Akuntansi D-3

Lahan dan Bangunan

UNPAK menempati lokasi di Jalan Pakuan, Bogor dengan luas 3,5 ha. Fasilitas di lokasi ini meliputi: Gedung Rektorat, Program Pascasarjana, Perpustakaan Pusat; sembilan gedung fakultas, Gedung Pusat Penjaminan Mutu (PPM), gedung Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP), Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM), serta Lembaga Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional (LP2AI); gedung Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dan Biro Administrasi Umum (BAUM); auditorium, Laboratorium Komputer, masjid, kantin, dan Unit-unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Lokasi kampus II UNPAK ditempati gedung Fakultas Teknik, rumah kaca, serta kebun dan kandang percobaan. UNPAK juga memiliki lahan di Cijujung, Kabupaten Bogor seluas 10,8 ha yang diperuntukkan bagi perumahan dosen dan karyawan, pengembangan kampus, rumah kaca, dan sarana latihan kegiatan mahasiswa. Lokasi kampus III UNPAK terletak di Ciangsana sekitar 25 km arah timur laut Kota Bogor yang menjadi lokasi Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik. Kampus ini hasil kerja sama dengan Institut Semen dan Beton Indonesia.

Sarana Pembelajaran

Sarana pembelajaran berupa peralatan mengajar, peralatan laboratorium, bengkel/workshop, serta perlengkapan seminar/sidang yang tersedia di setiap fakultas. Pengadaan kelengkapan laboratorium berasal dari dana internal maupun hibah dari lembaga dalam dan luar negeri, misalnya Latter Day Saint Charities-Amerika dan Larenstein University-Belanda.
Perpustakaan Pusat UNPAK memiliki koleksi 50.841 judul pustaka yang meliputi 30.738 judul buku, 10.052 judul skripsi, 80 judul tesis, 10 judul disertasi, 162 laporan penelitian, serta buku-buku akademik lainnya.

Sumber Daya Manusia

Pada tahun 2009, UNPAK memiliki 632 dosen (274 dosen tetap dan 358 dosen tidak tetap) yang melayani 15.000 mahasiswa aktif. Rasio dosen dan mahasiswa UNPAK adalah 1:18. Sebanyak 22% dosen menjabat Asisten Ahli, 48% Lektor, 26% Lektor Kepala, dan 4% Guru Besar. Berdasarkan strata pendidikannya, terdapat 20% S1, 62% S2, dan 18% S3. Selain dosen, UNPAK memiliki 264 orang tenaga pendukung yang melaksanakan tugas sebagai tenaga administrasi, laboran, teknisi, operator komputer, dan pelaksana umum.

Sejarah

Universitas Pakuan (Unpak) merupakan kelanjutan dari Universitas Bogor (Unbo) yang berkiprah selama hampir dua dekade sampai dengan tahun 1980. Beberapa perguruan tinggi swasta pada tahun 1977 berfusi dengan universitas ini yaitu Akademi Pariwisata, IKIP PGRI, Akademi Bahasa Asing, Akademi Sekretaris Manajemen Internasional dan Akademi Ilmu Agama Islam dengan badan penyelenggara Yayasan Perguruan Tinggi Bogor (YPTB).
Tanggal 1 November 1980, Universitas Bogor secara resmi berganti nama menjadi Universitas Pakuan di bawah Yayasan Kartika Siliwangi Pembina Universitas Pakuan (YKS-PUP), yayasan baru yang dibentuk oleh Yayasan Kartika Siliwangi sebagai pengganti YPTB seperti tersurat dalam Surat Keputusan No. Skep/27/YKS/VIII-A/10/1980. Perubahan nama ini disahkan oleh Notaris Mohamad Adam, S.H.
Tahun 1980 Unpak memiliki 4 (empat) fakultas, yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Sastra. Satu tahun kemudian dibuka Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Program Diploma 1 Teknik Survei Lahan dan Pemetaan; pada saat itu ada 14 (empat belas) jurusan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 00330/0/1984, jumlah jurusan di lingkungan Unpak mengalami perubahan, dan menjadi 21 (dua puluh satu) jurusan pada tahun 1997.
Berdasarkan keputusan rapat Badan Pengurus YKS-PUP tanggal 23 Oktober 2002 yang dikukuhkan dengan Akta Notaris Ny. Supiah Nurbaiti, S.H. No. 6 tanggal 2 November 2002, YKS-PUP berubah nama menjadi Yayasan Pakuan Siliwangi (YPS). Yayasan baru ini telah melepaskan diri dari hubungan organisatoris dengan Yayasan Kartika Siliwangi di Bandung.
Pada tahun 2007 ini telah diperbaharuinya ijin operasional penyelenggaraan Program Studi di lingkungan Universitas Pakuan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) sebanyak 24 Program Studi, sehingga 100 % Program Studi di Universitas Pakuan telah memiliki ijin operasional.
Tahun yang sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengeluarkannya ijin operasional penyelenggaraan Program Studi Baru yaitu program studi Manajemen (S2), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1), Manajemen Keuangan dan Perbankan (D3), Teknik Komputer (D3), Manajemen Informatika (D3). Pada tahun 2008 Fakultas Sastra membuka Program Studi baru yaitu Ilmu Komunikasi (S1). Hingga saat ini Universitas Pakuan memiliki Program Pascasarjana (S2) dengan 4 (empat) Program Studi yaitu Manajemen Pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Ilmu Hukum dan Magister Manajemen. Program Sarjana (S1) dan Program Diploma III (D3) yang tergabung dalam 6 (enam) fakultas yaitu : Hukum, Ekonomi, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sastra, Teknik dan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.


Visi Dan Misi


Visi UNPAK yaitu  ”Unggul, Mandiri dan Berkarakter”  (” Excellent, Autonomous, and Strong character University”).
Adapun misi yang diemban adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang mandiri.
2.Menyajikan program pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni yang bermutu.
3. Membina sumberdaya manusia yang mengenali jati dirinya.
4. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berakhlak, beriman dan patriotik.
5. Mengabdi kepada bangsa dan negara Republik Indonesia.

Tujuan pendidikan UNPAK, yaitu sebagai berikut: 
1. Membentuk manusia pembangunan yang bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa dan berjiwa Pancasila, penuh pengabdian, berdedikasi serta memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap hari depan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
2. Mempersiapkan tenaga-tenaga ahli yang cakap, terampil, berkualitas, dan secara mandiri mampu mengemban tugas-tugas yang memerlukan        hasil pendidikan tinggi.
3. Melakukan penelitian dalam lapangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pengabdian kepada masyarakat.
4. Menggali dan melestarikan nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia yang berpegang kepada motto “Bhineka Tunggal Ika” demi kepentingan generasi mendatang dan mempertahankan identitas nasional.
 

Lambang Universitas Pakuan



Lambang Universitas Pakuan berbentuk segi lima beraturan hampir bulat yang di dalamnya tergambar :
1. Piramida beraturan atau meru berwarna hijau yang melambangkan orientasi kejiwaan kepada “Yang Maha Tinggi”.g
2. Seuntai bunga tanjung berwarna putih terdiri atas 11 kuntum bunga yang terletak di atas meru, menunjukkan bulan berdirinya Universitas Pakuan yaitu bulan Nopember.
3. Untaian bunga tanjung tersebut dimahkotai sekuntum bunga tanjung yang menunjukkan tanggal berdirinya Universitas Pakuan yaitu tanggal 1 (satu).
4. Tanjung mempunyai arti “selalu maju” yang melambangkan cita-cita agar semua unsur sivitas Akademika dan alumni dapat mengharumkan nama Universitas Pakuan.
5. Dua tangkai daun paku berwarna hijau, masing-masing tangkai terdiri atas sepuluh helai daun paku, sebelah kanan dan kiri meru, kedua pangkalnya disatukan dan diikat empat belit pita putih.
6. Kedua tangkai daun paku tersebut melambangkan kehidupan lahir batin..
7. Dua tangkai daun paku masing-masing terdiri atas sepuluh helai daun paku dan empat belit pita putih menunjukkan tahun berdirinya Universitas Pakuan yaitu : 2 x 10 x 4 = 80 , representasi dari tahun 1980.
8. Pita putih mengikat kedua pangkal tangkai daun paku melambangkan ikatan yang suci antara semua sivitas akademika.
9. Huruf-huruf UNIVERSITAS PAKUAN yang mengelilingi motif lambang merupakan identitas pemilik lambang.
10. Dua kuntum roseta putih sebagai pelengkap huruf yang melingkar, yang memilki empat helai daun bunga melambangkan bahwa pada tahap permulaan Universitas Pakuan mempunyai empat fakultas.
11. Perisai segi lima beraturan yang hampir bulat sebagai bentuk dasar lambang melambangkan alat mempertahankan diri dan alat perjuangan harga diri, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bangsanya menganut falsafah hidup Pancasila.
12. Lambang Universitas ini mempergunakan tiga warna yang melambangkan dasar kegiatan di Perguruan Tinggi yaitu Tri Dharma, masing-masing warna tersebut adalah :
     - Warna kuning melambangkan ilmu pengetahuan, intelegensia, kebijakan dan keangungan.
     - Warna hijau melambangkan harapan hidup sejahtera dan kehidupan yang diidentikkan dengan keadaan lingkungan, kesuburan serta warna alam Bogor dan Jawa Barat.
     - Warna putih melambangkan kesucian hati yang bersih, dan pikiran yang jernih 

Profil Perguruan Tinggi Universitas Pakuan

Perguruan Tinggi Universitas Pakuan
Tanggal Berdiri 01-11-1980
No SK PT SKEP.127YKSVIII-A101980
Tanggal SK PT 01-11-1980
Alamat JALAN PAKUAN PO BOX 452 CIHEULEUT
Kota BOGOR
Kode Pos
Telepon 02518312206
Faksimili 02518356927
Email rektorat@unpak.ac.id
Website http://www.unpak.ac.id

source: http://novtani.wordpress.com/, http://id.wikipedia.org
Universitas Padjadjaran (disingkat Unpad) adalah sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Universitas Padjadjaran memiliki dua kampus utama, yaitu Kampus Iwa Koesoemasoemantri di Dipati Ukur, Bandung dan Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Selain dua kampus tersebut, terdapat pula beberapa kampus yang tersebar di beberapa lokasi di area Kota Bandung antara lain Sekeloa, Singaperbangsa, Dago 4, Simpang Dago, Dago Atas, Dago Pojok, Banda, Cimadiri, Cisangkuy, Eikman, Pasirkaliki, Teuku Umar, dan beberapa tempat lainnya yang dimanfaatkan oleh beberapa unit di Unpad.

Sejarah

Pemilihan nama "Padjadjaran" yang digunakan diambil dari nama kerajaan Sunda, yaitu Kerajaan Padjadjaran, yang dipimpin oleh Raja Prabu Siliwangi atau Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja di Pakuan Padjadjaran (1473-1513 M). Nama ini adalah nama yang paling terkenal dan dikenang oleh rakyat Jawa Barat, karena kemashuran sosoknya di antara raja-raja yang ada di tatar Sunda pada masa itu. Universitas Padjadjaran didirikan atas prakarsa para pemuka masyarakat Jawa Barat yang menginginkan adanya perguruan tinggi tempat pemuda-pemudi Jawa Barat memperoleh pendidikan tinggi untuk mempersiapkan pemimpin di masa depan.

Setelah melalui serangkaian proses, pada tanggal 11 September 1957 Universitas Padjadjaran secara resmi didirikan melalui Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1957, dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 September 1957.

Pada awal berdirinya, Unpad memiliki 4 fakultas, saat ini telah berkembang menjadi 16 fakultas dan program pascasarjana. Program yang ditawarkan Unpad meliputi program doktor (S-3) terdiri dari 9 program studi, program magister (S-2) terdiri dari 19 program studi, 2 program spesialis, 5 program profesi, dan program sarjana (S-1) terdiri dari 44 program studi, program diploma III (D-3) terdiri atas 32 program studi dan program diploma IV (D-4) terdiri atas 1 program studi. Unpad juga memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sebagai wadah untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Lahirnya Universitas Padjadjaran merupakan puncak dari gerakan pencerdasan kehidupan masyarakat Jawa Barat yang sudah dirintis oleh beberapa tokoh, antara lain Raden Dewi Sartika, Siti Jenab, Ayu Lasminingsih, K.H. Abdul Halim, dan K.H. Hasan Mustofa.

Hasrat mencerdaskan kehidupan bangsa ini semakin kuat ketika kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Tokoh-tokoh masyarakat Jawa Barat berkeinginan keras agar generasi muda Jawa Barat dapat meningkatkan pendidikannya sampai jenjang perguruan tinggi. Keberadaan Institut Teknologi Bandung (ITB) kala itu dianggap kurang memadai. Selain karena pendidikan khusus di bidang teknik, juga dianggap tidak terlalu mendukung pendidikan Jawa Barat dan Bandung, karena ITB sudah merupakan perguruan tinggi nasional.

Masyarakat Jawa Barat ingin memiliki sebuah universitas negeri yang menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai bidang ilmu. Akan tetapi, karena situasi politik dan keamanan yang tidak kondusif karena berkecamuknya Perang Kemerdekaan (1945-1949), perwujudan ke arah cita-cita itu terhambat. Pada tahun 1950-an tekad para tokoh masyarakat Jawa Barat untuk memiliki sebuah universitas negeri di Bandung semakin mengarah pada kenyataan, terutama setelah dipilihnya Kota Bandung sebagai tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tanggal 18-24 April 1955.

Pada tanggal 4-7 Nopember 1956 dengan sepengetahuan penguasa dan pemerintahan setempat di masa itu, pernah diadakan Kongres Pemuda Sunda di Bandung dan dihadiri oleh para utusan dari semua daerah Jawa Barat, termasuk Jakarta, dan juga dari Yogyakarta. Kongres ini bertujuan untuk mencari jalan konkret dan positif dalam turut serta menyelesaikan berbagai masalah yang pada saat itu berkecamuk di Tanah Sunda, termasuk gangguan keamanan yang dilakukan oleh gerombolan Kartosuwiryo, kehidupan sosial ekonomi yang dirasakan sangat sulit, dan kehidupan kebudayaan yang tertekan.

Melalui Surat Keputusan Nomor 91445/.CIII tanggal 20 September 1957, Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan mengubah status dan fungsi Badan Pekerja Panitia Negara Pembentukan Universitas Negeri di Bandung menjadi Presidium Universitas Padjadjaran. Presidium ini dilantik oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 24 September 1957 di Gubernuran Bandung, yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, para presiden universitas negeri seluruh Indonesia, para pembesar sipil dan militer, para guru besar dan dosen.

Pada awal berdirinya Universitas Padjadjaran hanya memiliki 4 (empat) fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dua fakultas yang disebut pertama berasal dari Yayasan Universiitas Merdeka di Bandung; sementara fakultas yang disebut terakhir merupakan penjelmaan dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Bandung. Keempat fakultas ini secara resmi pembentukannya didasarkann pada peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1957 tertanggal 24 September 1957.

Di masa-masa perjuangan dan perintisan pendiriannya, Universitas Padjadjaran dipimpin oleh sebuah presidium yang diangkat oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan. Pelantikan presidium ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 24 September 1957, bertempat di Gubernuran Jawa Barat, Jalan Otto Iskandar Dinata No. 1 Bandung. Presidium ini terdiri dari tokoh-tokoh kalangan pemerintah daerah dan masyarakat Jawa Barat.

Kepemipinan Universitas Padjadjaran oleh Presidium hanya berlangsung satu setengah bulan. Selanjutnya pada tanggal 6 November 1957 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 154/M tanggal 1 Oktober 1957 pimpinan Universitas Padjadjaran diserahterimakan dari Presidium kepada Prof.Mr.Iwa Kusuma Sumantri yang diangkat menjadi Presiden Universitas Padjadjaran.

Untuk mambantu kelancaran tugas pimpinan universitas, pada tanggal 20 Februari 1958 dibentuk Yayasan Pembina Universitas Padjadjaran dengan ketua Prof.Mr.Iwa Kusuma Sumantri yang dibantu oleh beberapa orang pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat Jawa Barat. Pembentukan yayasan ini pun dimaksudkan untuk memberikan dukungan serta bantuan moral dan material bagi pembina Universitas Padjadjaran dan penghubung antara universitas masyarakat.

Pada tanggal 30 Agustus 1958, pemerintah juga melantik Dewan Kurator Universitas Padjadjaran dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Nomor 8295/S, tanggal 22 Agustus 1958. Dewan ini bertugas membantu pemerintah dalam pemeliharaan dan pembinaan Universitas Padjadjaran.

Tahun 1961, Prof.Mr.Iwa Kusumasumantri diangkat menjadi Menteri PTIP. Oleh karena iitu, Presiden Universitas Padjadjaran untuk sementara waktu dijabat oleh Prof. drg. R. G. Soeria Soemantri, M.P.A., F.A.C.D., M.R.S.H. (September 1961 s.d. Juni 1962) dengan Drs. Muchtar Affandi sebagai sekretaris. Selanjutnya Prof. drg. R. G. Soeria Soemantri dikukuhkan sebagai Presiden Universitas Padjadjaran untuk periode 1962-1964. Pengukuhan ini diikuti juga dengan perubahan struktur organisasi Universitas Padjadjaran, yaitu jabatan Sekretaris I dan II diubah menjadi Kuasa Presiden I, II dan III.

Sejak tahun 1963, keorganisasian di Universitas Padjadjaran mengalami perubahan lagi, yaitu sebutan Presiden Universitas Padjadjaran menjadi Rektor Universitas Padjadjaran, dan Kuasa Presiden menjadi Pembantu Rektor.

Sejalan dengan perkembangan pendidikan/ilmu pengetahuan maka pada tanggal 22 September 1973, Rektor/Ketua Senat Guru Besar dengan Surat Keputusan Nomor 30/Kep/Universitas Padjadjaran. Kebijakan ini disusul oleh Surat Keputusan Rektor Nomor 75/Kep/Universitas Padjadjaran/73 tentang Struktur, Organisasi, Wewenang dan Tatakerja dalam Lingkungan Universitas Padjadjaran.

Pada perkembangan selanjutnya struktur, organisasi, wewenang dan tatakerja dalam lingkungan Universitas Padjadjaran mengalami berbagai perubahan yang menyesuaikan dengan tuntutan dan situasi kekinian dunia pendidikan.
Universitas Pendidikan Indonesia (disingkat UPI) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang kampus utamanya berkedudukan di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Sejak tahun 2012, UPI kembali berstatus sebagai perguruan tinggi negeri, berubah dari status sebelumnya sebagai perguruan tinggi badan hukum milik negara (BHMN).

UPI adalah perguruan tinggi yang menganut sistem multikampus, yaitu dengan 6 kampus yang tersebar di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten.. Kampus utama UPI berlokasi di Jalan Setiabudhi 229, Bandung. Sedangkan kampus lainnya berlokasi di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang.

Sejarah

Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20 Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran Mr. Muhammad Yamin. Semula bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), didirikan dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi kemerdekaan. Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan. Kedua, perlunya disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

Gedung utama UPI bermula dari puing sebuah villa yang bernama Villa Isola, merupakan gedung bekas peninggalan masa sebelum Perang Dunia II. (Pada masa perjuangan melawan penjajah, gedung ini pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan). Puing puing itu dibangun kembali dan kemudian menjelma menjadi sebuah gedung bernama Bumi Siliwangi yang megah dengan gaya arsitekturnya yang asli.

Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat gemblengan pendidikan guru pada tingkat universitas, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1 September 1954 tentang pendirian PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).

Pada mulanya PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang membawahi beberapa jurusan dan atau balai, yakni:

    Ilmu Pendidikan
    Ilmu Pendidikan Jasmani;
    Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;
    Bahasa dan Kesusastraan Inggris;
    Sejarah Budaya;
    Pasti Alam;
    Ekonomi dan Hukum Negara; dan
    Balai Penelitian Pendidikan.

Sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No. 40718/S pada waktu itu, yang menyatakan bahwa PTPG dapat berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi atau perguruan tinggi dalam universitas, maka seiring dengan berdirinya Universitas Padjadjaran (UNPAD), pada tanggal 25 November 1958 PTPG diintegrasikan menjadi fakultas utama Universitas Padjadjaran dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Untuk memantapkan sistem pengadaan tenaga guru dan tenaga kependidikan, berbagai kursus yang ada pada waktu itu, yaitu pendidikan guru B I dan B II, diintegrasikan ke dalam FKIP melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 1961. Selanjutnya FKIP berkembang menjadi FKIP A dan FKIP B. Pada saat yang sama, berdiri pula Institut Pendidikan Guru (IPG), yang mengakibatkan adanya dualisme dalam lembaga pendidikan guru. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, pada tanggal 1 Mei 1963 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1 tahun 1963, yang melebur FKIP dan IPG menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sebagai satu satunya lembaga pendidikan guru tingkat universitas. FKIP A/FKIP B dan IPG yang ada di Bandung akhirnya menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (IKIP Bandung).
Villa Isola Sekarang

IKIP Bandung saat itu telah memiliki lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Ilmu Teknik. Kebutuhan akan tenaga guru kian mendesak, demikian pula tumbuhnya hasrat untuk meningkatkan dan memeratakan kemampuan para guru. Hal ini mendorong IKIP Bandung membuka ekstension, antara tahun 1967 1970 IKIP Bandung membuka ekstension di hampir seluruh kabupaten di Jawa Barat.

Peranan IKIP Bandung di tingkat nasional semakin menonjol, setelah pemerintah menetapkan bahwa IKIP Bandung menjadi IKIP Pembina yang diserahi tugas membina beberapa IKIP di luar Pulau Jawa, yaitu IKIP Bandung Cabang Banda Aceh, Palembang, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Sesuai dengan kebijaksanaan Departemen P dan K, pada awal tahun 1970 an, secara bertahap ekstension tersebut ditutup dan cabang cabang IKIP di daerah menjadi fakultas di lingkungan universitas di daerah masing masing.

Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, pada tahun 1970 IKIP Bandung membuka program Pos Doktoral melalui pembentukan Lembaga Pendidikan Pos Doktoral (LPPD) PPS yang mengelola Program S2 dan S3. Pada tahun 1976 LPPD diubah namanya menjadi Sekolah Pasca Sarjana, pada tahun 1981 berubah menjadi Fakultas Pasca Sarjana dan tahun 1991 menjadi Program Pascasarjana (PPS).

Penataan program pendidikan tinggi yang dilakukan oleh pemerintah dengan menerapkan multiprogram dan multistrata, ditindaklanjuti IKIP Bandung dengan membuka Program Diploma Kependidikan. Untuk meningkatkan kualifikasi guru SD menjadi lulusan D II, tahun ajaran 1990/ 1991, diselenggarakan Program D II Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain diselenggarakan di Kampus Bumi Siliwangi program ini juga diselenggarakan di Unit Pelaksana Program (UPP) pada beberapa sekolah eks SPG yang diintregarasikan ke IKIP. Guna meningkatkan kualifikasi Guru Taman Kanak-kanak atau play group pada tahun 1996/1997 IKIP Bandung membuka Program D II PGTK.

Seiring dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi yang memberikan perluasan mandat bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang harus mampu mengikuti tuntutan perubahan serta mengantisipasi segala kemungkinan dimasa datang , IKIP Bandung diubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia melalui Keputusan Presiden RI No. 124 tahun 1999 tertanggal 7 Oktober 1999.

Untuk memperluas jangkauan dalam mendukung pembangunan nasional, UPI harus mampu berdiri sendiri dan berkiprah. Kebulatan tekad ini menumbuhkan keyakinan akan kemampuan yang telah dimilikinya. Mulai tahun 2004, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004, UPI diberi otonomi dan menjadi perguruan tinggi BHMN. Pada tahun 2012, status UPI dikembalikan menjadi perguruan tinggi negeri (bahasa resmi: perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2012.

Pengembangan dan peningkatan UPI tidak saja berorientasi pada bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai bidang, termasuk pemantapan konsep dan rencana pembangunannya. Melalui bantuan Islamic Development Bank (IDB) tengah merancang dan menata pembangunan gedung kampus yang megah, modern dan representatif sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bermodalkan kemampuan yang dimiliki Universitas Pendidikan Indonesia bertekad menjadikan lembaga pendidikan ini terdepan dan menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (a Leading and Outstanding University).
Universitas Indonesia, disingkat UI, adalah sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Kampus utamanya terletak di bagian Utara dari Depok, Jawa Barat, dan kampus utama lainnya terdapat di daerah Salemba di Jakarta Pusat. UI secara umum dianggap sebagai salah satu dari tiga perguruan tinggi papan atas di Indonesia bersama dengan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.

 

 

 

Sejarah

Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1849. Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktek di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor).

Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechtshoogeschool te Batavia - Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum UI. Pada tahun 1927 mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.

Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. BPTRI memiliki tiga fakultas, yaitu Kedokteran dan Farmasi, Sastra, dan Hukum. Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta pada akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).

UI secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Samlemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.

Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota, yaitu Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Ilmu Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, serta Fakulteit Sastra dan Filsafat di Jakarta; Fakulteit Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakulteit Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar di Bandung; Fakulteit Pertanian dan Fakulteit Kedokteran Hewan di Bogor; Fakulteit Ekonomi di Makassar; Fakulteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaya.

Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universitit disyahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.

Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya pada 1 September 1963 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri pula menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini menjadi perguruan tinggi pertanian terkemuka bertaraf internasional. Fakultas di Surabaya menjadi Universitas Airlangga dan di Makassar menjadi Universitas Hasanuddin. Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini berubah kembali menjadi Universitas Negeri Jakarta.

Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.

Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 152 tahun 2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi berstatus badan hukum milik negara (BHMN). Dalam status tersebut, UI wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi. Status sebagai BHMN tersebut direncanakan akan berakhir paling lambat pada tahun 2013, dan saat ini UI sedang dalam masa transisi pengembalian status menjadi perguruan tinggi negeri.

Lambang

Lambang Universitas Indonesia terdiri dari dua unsur, yaitu pohon dengan cabang-cabangnya, dan makara. Ide dasar bentuk lambang Universitas Indonesia adalah kala-makara. Kala adalah kekuatan dari atas (Matahari), sementara makara adalah kekuatan dari bawah (Bumi). Kedua kekuatan itu kemudian dipadukan dan distilir oleh Sumartono, mahasiswa Angkatan 1951 Bagian Seni Rupa Fakulteit Teknik Universiteit Indonesia di Bandung, menjadi makara yang melambangkan Universitas Indonesia yang ilmu dan karyanya menyebar ke segala penjuru.
Bagian-bagian dalam lambang UI

Pohon berikut cabang dan kuncup melambangkan pohon ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuannya, sementara kuncup tersebut suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru. Kuncup-kuncup itu akan senantiasa mekar selama pohon ilmu pengetahuan itu hidup. Dengan demikian, Sumaxtono ingin menyatakan bahwa cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.

Makara yang mengalirkan air melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru. Makna yang diberikan Sumaxtono adalah Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil, penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi masyarakat, dan mampu menyelesaikannya sesuai dengan kaidah-kaidah akademik, di mana pun mereka berada.

Rancangan desain berikut maknanya diperlihatkan oleh Sumaxtono kepada Srihadi Soedarsono (mahasiswa Seni Rupa FT-UI, Bandung Angkatan 1952) pada tahun 1952. Namun, tidak diketahui kapan dan siapa yang mengesahkan lambang UI tersebut.

Buku pertama yang menggunakan lambang Universitas Indonesia di sampulnya untuk pertama kali adalah buku Universiteit Indonesia, Fakulteit Teknik, Bandung: Rentjana Untuk Tahun Peladjaran 1952-1953 (Percetakan AID, Bandung, 120 hlm.)
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (POLMAN) adalah Politeknik Negeri pertama di Indonesia yang dahulu bernama Politeknik Mekanik Swiss (PMS-ITB).

POLMAN Bandung berdiri sejak tahun 1976 merupakan hasil kerjasama bilateral antara pemerintah RI dan pemerintah Konfederasi Swiss, yang dalam pelaksanaannya Pemerintah Indonesia diwakili oleh ITB dan Swisscontact mewakili Pemerintah Swiss yang berakhir pada tahun 1995.

Sejarah

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG (POLMAN-Bandung) adalah Politeknik Negeri pertama di Indonesia yang dahulu bernama Politeknik Mekanik Swiss (PMS-ITB).

POLMAN Bandung berdiri sejak tahun 1976 merupakan hasil kerjasama bilateral antara pemerintah RI dan pemerintah Konfederasi Swiss, yang dalam pelaksanaannya Pemerintah Indonesia diwakili oleh ITB dan Swisscontact mewakili Pemerintah Swiss yang berakhir pada tahun 1995.

POLMAN Bandung adalah politeknik pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr.Sjarif Thajeb pada tanggal 24 Maret 1977 meskipun angkatan mahasiswa pertama masuk tahun 1976.Pengembangan POLMAN Bandung selanjutnya dibantu melalui pendanaan dari pinjaman ADB dan Bank Dunia serta proyek-proyek DIP (DUE Like), IGI dan TPSDP.

Sejak september 2002 POLMAN Bandung menambah penerimaan jumlah siswa sebanyak 24 orang di jurusan teknik manufaktur dan 24 orang di jurusan teknik otomasi manufaktur dan mekatronika melalui kerjasama dengan P3TKIM di Bandung.

Pada tahun 2002 POLMAN Bandung terpilih sebagai salah satu pusat dari 5 pusat dalam program IGI yang membina 3 institusi yaitu P3TKIM, STT Tekstil dan SMKN 6, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatan kompetensi dan produktivitas industri kecil menengah.

POLMAN Bandung mendapatkan nilai akreditasi A untuk semua program studi dari BAN pada tahun 2002.

Setelah satu tahun melakukan persiapan, akhirnya POLMAN Bandung berhasil meraih sertifikat ISO 9001 – 2000 dari KEMA untuk :

  Jasa Pendidikan Tinggi
  Perancangan & Manufaktur Produk Cor Logam, Perkakas Presisi,  Mesin Produksi & Sistem Kendali.


Selain itu juga POLMAN Bandung sudah menjalin kerjasama dengan Yayasan Indonesia Baru di Ceper, Klaten dalam tujuan untuk memperkuat industri kecil menengah pengecoran logam di Ceper. Untuk tujuan tersebut maka pada tahun ajaran 2003/2004 bulan tepatnya bulan september 2003, didirikanlah Politeknik Manufaktur Ceper, Solo.

Sebagian besar Mahasiswa lulusan Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN Bandung) bekerja pada perusahaan atau industri manufaktur dan perminyakan.

Industri tersebut ada yang merupakan perusahaan domestik dan perusahaan dengan modal asing.

Jumlah permintaan lulusan POLMAN Bandung oleh industri tiap tahun terus mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2003, permintaan industri terhadap lulusan POLMAN Bandung rata-rata mencapai 150% dan prosentase tertinggi dicapai pada tahun 2003 sebesar 243%.

Dengan mempertimbangkan prosentase kebutuhan industri terhadap lulusan, dapat disimpulkan bahwa lulusan POLMAN Bandung secara umum dapat diterima dengan baik di kalangan industri sebagai pengguna.

Permintaan lulusan POLMAN Bandung oleh industri bermacam-macam, berikut beberapa proses pengambilan lulusan :

Proses pengambilan lulusan oleh industri dengan melaksanakan presentasi yang dilaksanakan di POLMAN Bandung yang diikuti oleh seluruh mahasiswa semester akhir yang akan lulus D3 POLMAN Bandung, yang dilanjutkan dengan pengambilan calon pegawai.

Permintaan lulusan dari industri melalui POLMAN Bandung dengan memasang pengumuman lowongan kerja yang dipasang di BAK (Bagian Administrasi Kemahasiswaan).

Pendaftaran langsung oleh lulusan pada industri diluar yang terdaftar di POLMAN Bandung.

Dari kondisi diatas POLMAN Bandung sebagai institusi pendidikan teknik perlu untuk terus menjaga keterpakaian lulusan di dunia industri dengan cara terus mengikuti perkembangan teknologi dan membentuk lulusan-lulusan D3 POLMAN Bandung yang berkualitas.
Jurusan

POLMAN memiliki 4 (empat) Jurusan Untuk Program Ahli Madya dan 4 Jurusan Untuk Program Sarjana Sains Terapan

Program Ahli Madya


Program Ahli Madya(D3) terdiri atas 4 Jurusan, 8 Program Studi

  A.Teknik Manufaktur
  1. Teknik Pembuatan Perkakas Presisi (Tool Making)        
  2. Teknik Pemeliharaan Mesin
  3. Teknik Mekanik Umum
  B.Teknik Perancangan Manufaktur
  1. Teknik Perancangan Mekanik Umum
  2. Teknik Perancangan Perkakas Presisi
  C.Teknik Pengecoran Logam
  1. Teknik Pembuatan Pola Pengecoran Logam
  2. Teknik Pengecoran Logam
  D.Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika

Sumber : Wikipedia

ID-kampus di jejaring sosial

Recommend us on Google!

Artikel Terbaru

  • Comments
  • Tags
Bogor Dosen Ekspresi Mahasiswa Inspirasi Jawa Barat Kampus News Perguruan tinggi Tips & Trick Universitas

ID-kampus

ID-kampus | Informasi perkuliahan tanpa batas.

Blogger ID-Kampus adalah sebuah media informasi online mahasiswa yang secara rutin terupdate dan terus mengikuti perkembangan dunia perkuliahan saat ini, Informasi yang berada pada situs ini bebas disebar luaskan dan di Rewrite sesuai dengan kebutuhan agan-agan. Jadi disinilah tempat yang cocok buat para mahasiswa.

Jalan Pintas

  • Kampus
  • Inspirasi
  • News
  • Budaya
  • Hiburan
  • Tips & Trick
  • Sitemap

Follow Us

Sparkline
Flag Counter

Copyright 2013 ID-Kampus . All rights reserved.

Designed by spicytricks And Edited by Muhamad Wahyu.